Jumat, 01 Juli 2011

Rajawali

Ketika Allah menciptakan burung Rajawali, Allah berkata kepada burung ini, “Bangunlah rumah bagimu, tetapi ingat! bahwa sampai langit yang biru adalah batas jangkauanmu”. Akhirnya burung Rajawali memilih untuk membuat sarangnya di bukit-bukit dan gunung batu yang tinggi. Dimana badai selalu mengancam setiap saat. Untuk mendapatkan makanan burung ini harus terbang jauh, dimana hujan, angin badai dan salju tidak dapat dihindari.

Burung rajawali adalah salah satu jenis burung yang dikenal sebagai ‘raja burung udara’ (king of birds) atau ‘raja udara’ (king of sky).
Burung rajawali ini terdiri dari enam puluh jenis. Masing- masing dari burung-burung ini memiliki nama sesuai dengan keahlian mereka masing-masing. Bahkan salah satu jenis di antara burung rajawali ini dapat membunuh binatang buas seperti beruang.
Dari enam puluh jenis burung rajawali ini, dua jenis diantaranya sangat dikenal dinegara Timur tengah (Bible lands). Yaitu “ the Golden Eagle” dan “ the Imperial Eagle”. The Golden eagle ini umumnya mengillustrasikan God’ divine nature, sedangkan the Imperial eagle umumnya di-ilustrasikan sebagai raja- raja.

Ciri khas dari burung rajawali:
1. Hidup Dalam Terang
Burung rajawali tergolong jenis burung siang hari. Ia terbang dan mencari makan pada siang hari. Ia tidak dapat melakukan apa- apa pada malam hari. Karena penglihatannya sangat jelek pada malam hari. Jadi burung rajawali ini menyukai terang.
Kita harus hidup dalam terang dan bukan kegelapan dunia ini.
2. Terbang Tinggi
King Solomon mengatakan, “Ada tiga hal yang mengherankan aku, bahkan, ada empat hal yang tidak kumengerti: jalan rajawali diudara”.
Memang tidak ada satupun orang yang dapat mengerti jalan rajawali di udara, kecuali seorang nabi, yang bernama Yesaya.

Burung rajawali adalah burung yang memiliki aerodinamika yang paling sempurna. Karena sayapnya jauh lebih besar daripada tubuhnya. The golden eagle memiliki tinggi badan tiga kaki sedangkan lebar sayap delapan kaki. Sehingga jenis ini dapat terbang dengan ketinggian 25.000 kaki. Sering sekali dalam ketinggian demikian maka pada kedua sayapnya terdapat es (es membeku pada sayapnya). Karena sayapnya yang besar dan lebar, maka burung rajawali ini (golden eagle) dapat memiliki kestabilitasan ketika ia sedang melayang-layang di udara. Sayapnya dapat menghindarkan pergolakan arus udara yang tidak teratur (turbulent). Bahkan burung ini dapat terbang di atas angin badai dan topan.

Jadi burung rajawali ini sangat peka dengan keadaan. Ia tahu kapan ia dapat bergabung dengan arus-arus udara panas sehingga ia dapat naik terbang/melayang tinggi di udara tanpa lelah.
‘Thermal current’ ini berbicara mengenai ‘Roh Tuhan’.

Kata ‘naik terbang’ (mount up) berasal dari bahasa aslinya (Ibrani) ‘aw- law’, yang dapat berarti ‘terangkat tinggi’. Di sini nabi Yesaya berbicara mengenai Roh kita yang dapat terangkat tinggi.

Jadi disini nabi Yesaya menjelaskan bahwa, apabila “kita menanti-nantikan atau berharap kepada Tuhan maka kita akan beroleh kekuatan yang baru”. Sebagaimana arus-arus udara panas menyediakan tenaga atau memberikan kekuatan kepada kedua sayap burung rajawali, demikian Roh Tuhan akan memberikan kekuatan yang baru bagi orang yang menanti-nantikan/berharap kepada Tuhan.

3. Dua Kelopak Mata (Iman)
Burung rajawali satu-satunya jenis burung yang memiliki dua kelopak mata. Kelopak mata yang pertama (yang dikenal ordinary eyelid) itu digunakan ketika ia sedang berada didarat atau tidak terbang (di bukit batu, puncak bukit batu, gunung atau pohon yang tinggi). Tetapi ketika ia sedang diudara maka ia memakai kelopak mata yang kedua (extraordinary eyelid). Hal ini untuk menghindarkan tekanan angin, matahari, dan gangguan dari ranting-ranting pohon, ketika ia sedang menyerang mangsanya.

Aplikasi: Kita harus memiliki dua mata: yaitu mata jasmani (ordinary eye) dan kedua adalah mata rohani (extraordinary eye), yaitu “iman”.

Jadi orang Manusia rajawali itu memiliki harus mempunyai iman: Percaya kepada sesuatu yang tidak masuk akal. Tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah.

4. Penglihatan Yang Tajam (Visi)
Burung rajawali selalu membuat sarangnya di suatu tempat yang tinggi yang sulit untuk didatangi oleh manusia. Umumnya burung rajawali ini membuat sarangnya dibukit batu, puncak bukit batu, di gunung atau di atas pohon yang sangat tinggi.
Burung rajawali adalah salah satu jenis binatang yang memiliki daya penglihatan yang sangat tajam. Hampir lima kali dari lebih tajam dari pada penglihatan manusia. Mata burung rajawali ini seperti sebuah teropong dengan dua lensa. Dengan demikian ia dapat mengamati/mendeteksi mangsanya dari sarangnya dan dari ketinggian ratusan kaki, ketika ia sedang membumbung tinggi di udara. Bahkan seekor tikuspun dapat ia deteksi dari ketinggian ratusan kaki di udara.

Karena burung rajawali ini memiliki penglihatan yang sangat tajam, maka ada dua hal yang memberi keuntungan bagi burung ini:
a. Dari kejauhan (jarak jauh) ia sudah dapat mengetahui badai atau bahaya lain yang akan mengacam dirinya. Burung rajawali tidak lari dari badai melainkan ia dapat terbang melintasi badai.
b. Dari ketinggian di udara (jarak jauh) ia sudah dapat mengamati mangsanya yang dibawa (kelinci, rusa, beruang, ular, tikus, dll.) ataupun disungai dan lautan (ikan-ikan). Ia dapat melihat/mengamati daerah yang seluas lima miles.

Aplikasi: Kita harus bisa melihat jauh kedepan. Dengan kata lain, memiliki visi bagi hidup kita.
Jadi manusia rajawali itu memiliki harus mempunyai visi: Melihat kepada sesuatu yang belum kelihatan bagi jenis burung lainnya.

Perhatikan: Ketajaman penglihatan dari burung rajawali ini bertumbuh melalui kedewasaan.

5. Kesabaran (Pantang Menyerah)
Burung rajawali ini dikenal dengan keperkasaanya dan ketajaman dari kedua matanya. Jenis burung ini bisa menjadi sombong. Tetapi burung rajawali ini dikenal sebagai jenis burung yang paling ‘sabar’. Dengan demikian, burung rajawali ini bukan burung yang sombong. Karena burung ini sering gagal didalam memburu mangsanya. Oleh sebab itu, jenis burung ini sangat tenang dan sabar untuk beroleh makanannya. Burung ini hanya makan sehari sekali. Kadang kala ia harus berada diudara selama berjam-jam untuk beroleh makanan baginya. Jadi burung ini tidak gampang menyerah.

Aplikasi: Sekalipun kita yang memiliki kuasa, penuh dengan Roh Tuhan, tetapi kalau kita tidak memiliki kualitas kesabaran, maka semuanya tidak ada gunanya. Ingat, bahwa kasih itu ‘sabar’. Juga kesabaran itu termasuk salah satu dari buah Roh. Bahkan ‘iman’ itu selalu bekerja sama dengan kesabaran.
Kesabaran adalah sebuah faktor yang membuat kita tidak menjadi sombong.
Definisi dari kesabaran adalah:
1. Tidak menyerah dengan keadaan yang sulit (tekanan hidup).
2. Menunggu tanpa kekawatiran.
3. Menerima situasi yang sulit tanpa memberi batas waktu kepada Tuhan.
contoh:
• Abraham Lincoln
• Thomas Edison
• Winston Churchill

Burung rajawali adalah burung yang paling sabar.

Konklusi:
Sekalipun burung rajawali harus membuat sarang bagi dirinya dan mencari makanan dengan tidak dapat menghindari hujan, angin badai , dan salju yang dingin, ia telah dipilih Allah sebagai suatu illustrasi dari karakter ilahi bahkan menjadi lambang bagi negara Amerika, Indonesia, dan bagi orang-orang seperti: Alexander the Great, Julius Caesar, Napoleon, Genghis Khan dan Hitler burung rajawali ini dipakai sebagai ‘lambang dari pemenang’ (symbol of a conqueror).
Di dunia modern sekarang ini, burung rajawali masih merupakan lambang, seperti pilot-pilot tempur Amerika yang nomer satu,’Eagle pilot’ (the best, the top fighter pilot).
Adapun orang manusia rajawali itu sbb.:
• Sekalipun mereka hidup di dalam dunia yang gelap ini, mereka tetap memiliki terang dalam hidupnya. Dengan kata lain, mereka selalu melihat terang di dalam kegelapan
• Sekalipun mereka hidup di dalam tekanan, kesengsaraan, dan penganiayaan, mereka tetap berharap kepada Tuhan.
• Sekalipun mereka beroleh tantangan demi tantangan, mereka tetap memiliki iman untuk mengalahkan tantangan tersebut. Bahkan mereka menjadi dewasa dan bertumbuh di dalam tantangan tersebut.
• Sekalipun mereka selalu gagal di dalam melakukan sesuatu, mereka tidak pernah putus asa/ menyerah, tetapi tetap bersabar.  gbu all

by locha wilson kurni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar